RSS Feed

Minggu, 14 November 2010

Doraemon Dalam Islam

Anak-anak ibarat "kertas putih" yang dapat dituliskan apa saja pada
dirinya. Pada masa anak-anak, apa saja yang dilihat dan didengar dapat
membekas di dalam sanubarinya yang masih polos, jika telah terukir di
dalam hatinya, akan tergambar dan tersalurkan jika kelak mereka
menjadi dewasa.

Tidak dipungkiri lagi, banyak beredar kisah-kisah menarik yang dikemas
sedemikian rupa agar disukai anak-anak; kebanyakannya termasuk
kisah-kisah fiktif yang dibumbui dengan cerita-cerita kebohongan,
syirik, kebobrokan akhlaq, dan gambar bernyawa.

Walhasil, kita dapat melihat betapa banyak anak-anak muslim yang lebih
mengenal tokoh-tokoh fiktif hasil produksi orang-orang kafir daripada
mengenal tokoh-tokoh muslim, seperti para sahabat, dan ulama' Salaf;
betapa banyak anak-anak muslim yang menghafal cerita-cerita khurafat
dibandingkan kisah-kisah penuh ibroh (pelajaran) yang telah
diceritakan dan diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya -Shollallahu
`alaihi wasallam-

Ketika anak-anak bergerombol di depan televisi tak ada satu orang tua
pun yang bergeming dan prihatin sikap anak-anaknya. Padahal apabila
kita perhatikan, maka nasib anak-anak kita berada dalam kondisi
memprihatinkan. Bagaimana tidak, sementara film-film kartun tersebut
mengajarkan kepada mereka pelanggaran-pelanggaran syariat Allah dan
Rasul-Nya -Shollallahu `alaihi wasallam-

Tulisan yang ada di depan Anda ini akan membongkar kesesatan, dan
penyimpangan beberapa film kartun yang paling populer di tengah-tengah
masyarakat yang menyesatkan dan meninabobokkan cikal bakal umat ini.

* Doraemon si Boneka Ajaib

Konon kabarnya, Doraemon bisa pergi menjelajah di masa lalu dan di
masa yang akan datang. Katanya, ia dapat mengadakan sesuatu yang belum
ada menjadi ada dengan "kantong ajaibnya". Dalam kartun, ia
digambarkan sebagai tempat untuk dimintai segala sesuatu yang ghaib
oleh temannya. Lihatlah bagaiman film kartun tersebut betul-betul
menyimpang dari aqidah.

Segala sesuatu telah ditetapkan waktu dan ajalnya oleh Allah -Ta'ala-.
Makhluk tak mampu mengatur waktu, baik itu memajukannya atau
mengundurkannya. Makhluk tak akan mampu menyebrang dari zaman kekinian
menuju zaman lampau atau sebaliknya.

Allah -Ta'ala- berfirman,

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu. Maka apabila telah datang
waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan
tidak dapat (pula) memajukannya". (QS. Al-A'raaf: 34)

Kartun Doraemon telah mengajarkan aqidah (keyakinan) batil dalam benak
anak-anak kita tentang adanya makhluk yang memiliki kemampuan yang
menyamai Allah -Ta'ala- ; makhluk ini mampu mengadakan segala sesuatu
yang belum ada menjadi ada. Padahal telah paten dalam Al-Qur'an dan
Sunnah bahwa tak ada makhluk yang mampu melakukan segala sesuatu yang
ia kehendaki, karena itu semua ada dalam kekuasaan Allah; itu hanyalah
sifat yang dimiliki Allah. Dia berfirman,

"Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya". (QS.
Al-Baqoroh:253)

" Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia
kehendaki". (QS.Huud :107)

Tak terasa si Doraemon pun mengajari anak kecil untuk meminta dan
berdoa kepada selain Allah dalam perkara yang tak mampu dilakukan oleh
seorang makhluk, hanya bisa dilakukan oleh Allah -Ta'ala- . Allah
-Azza wa Jalla- berfirman,

"Dan Sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka
janganlah kamu menyeru (berdoa) kepada seseorangpun di dalamnya di
samping Allah". (QS. Al-Jin:18 ).

Abu Abdillah Al-Qurthubiy-rahimahullah- berkata, "Firman Allah ini
adalah celaan bagi orang-orang musyrikin saat mereka berdoa kepada
selain Allah di samping Allah di Masjidil Haram. Mujahid berkata,
"Dulu orang-orang Yahudi dan Nashrani, jika masuk ke gereja, dan kuil
mereka, maka mereka mempersekutukan Allah (dalam beribadah). Maka
Allah memerintahkan Nabi-Nya, dan kaum mukminin agar mereka memurnikan
doanya hanya kepada Allah, jika mereka masuk ke semua masjid". [Lihat
Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an (19/21)]

0 komentar:

Posting Komentar